Rasionalitas Uang Kertas

Mari kita berpikir sejenak terhadap rasionalitas lembaran kertas yang kita sebut uang :

tahun 2008 harga 1 ekor kambing Rp 900.000
tahun 2009 harga 1 ekor kambing Rp 1.200.000
tahun 20012 harga 1 ekor kambing Rp 1.500.000

Dengan fakta tersebut, apakah bisa kita bilang bahwa harga kambing naik ? Kalau kita bilang ya, apakah itu artinya 1 ekor kambing makin lama makin berharga, makin bernilai ? Kalau makin berharga, kenapa kambing tetap kita jadikan sate, gulai atau jenis masakan lain ?

Kambing, ya tetap saja kambing. Nilai riilnya tetaplah seekor kambing. Artinya apa ? Jadi sebenarnya uang kertaslah yang makin lama makin tidak berharga. Hanya saja, kita semua, seluruh dunia, sudah terperosok ke dalam sistem ekonomi yang berbasiskan uang kertas sebagai alat tukar. Pikiran kita sudah tertanam demikian kuatnya, sehingga lembaran kertas yang disebut uang, yang sebenarnya tidak berharga, kita anggap sebagai sesuatu yang amat sangat berharga.

Sebagai contoh, kita punya lembaran sepuruh ribuan yang sudah leceknya minta ampun dan sudah koyak-2, tetap saja bisa ditukar dengan sebungkus nasi dengan lauknya.

Sebagai contoh lagi, misal kita berikan segepok pecahan seratus ribuan Rupiah ke seorang pengemis yang bangsa Indonesia. Mungkin pengemis tersebut akan terbungkuk2 mengucapkan terima kasih kepada kita. Beda kalau kita menyerahkannya kepada pengemis yang ada di Filipina misalnya. Mungkin dia tidak akan ada reaksinya waktu menerima gepokan uang tersebut, bahkan mungkin akan marah karena merasa kita mempermainkan dia.

Bagaimana ilusi seperti itu bisa tertanam kuat di alam pikiran kita ?

Sekedar menuangkan pikiran...
Wallahualam bisawab